Minggu, 01 April 2012

RADIOTERAPI


RADIOTERAPI : Suatu ilmu dibidang radiologi yg menggunakan sinar pengion untuk pengobatan .(sinar-x,sinar -gamma, sinar betta,sinar alfa.

Sifat – sifat yang diperlukan untuk radioterapi:
  • Biologi effect
  • Penetrating effect
  • Ionisasi efect

Efek radiasi terhadap cel:
·         Efek fisika –ionisasi cel –cel
·         Efek kimia – lama kelamaan proses kimia – cel-cel mati
·         Proses biologi – gangguan metabolisme – cel-cel mati

Faktor – factor yang mempengaruhi radiosensitifitas :
(faktor – faktor yang mempengaruhi daya tahan cel terhadap sinar pengion)

  1. Keadaan cel :
  • Bila cel mudah berkembang (floroferasi) radiosensitifitas akan meninggi dibanding dengan cel yang tidak terbelah .
  • Bila yang dideferensiasi (kemampuan cel,rendah maka radiosensitivitasnya tinggi.
  • Bila kematangan cel tinggi (cel tua ) rendah maka radiosensitivitasnya tinggi. contoh: janin lebih radiosensitivitas dibanding orang dewasa.

  1. Asal jaringan :
    • Jaringan yang sangat sensitivitas , sedikit  dosis jaringan cel mati contoh : sumsum tulang belakang ,cel gonad.
    • Jaringan yang cukup sensitive memerlukan dosis  sedikit tinggi contoh  : mucosa, cornea, tulang rawan.
    • Groupe kurang sensitive, memerlukan dosis tinggi contoh : aorta, vena cava.
·         Golongan yang sangat tahan ,contoh:jaringan ikat ,serabut saraf.

3. Faktor dari luar yang mempengaruhi radiosensitivitas :

  • Faktor O2 :cel yang banyak mengndung O2 maka sensitivitasnya tinggi
  • Factor obat – obatan : yang dapat meniggalkan sensitivitas obat oyrumidine, flouro uracil obat – obatan yang menimbulkan resisten (tahan sinar) :obat – obatan group sulfatahidral.
  • Hormonal :hormone thyroid,manjadikan kulit tahan sinar .


v  BEBERAPA JENIS TUMOR MENURUT SENSITIVITAS
     
Sifat - sifat tumor ganas :
v  Tumbuh sangat cepat (floferasi tinggi)
v  Mitosis
v  Diferensiasinya rendah

1.     Tumor yang radiosenitiv:
v  Tumor yang berasal dari jaringan retikulo endothelium contoh :lymphoma malignum
v  Tumor yang berasal darijaringan embrional, contoh:seminoma testis,neuroblastoma,tumor wilms.
2.    Tumor yang radiorespansib (cukup sensitive)
v  Ca kulit
v  Ulcus rodens
3.    Tumor yang redioresisten
v  Fesrosarcoma
v  Myosarcoma
v  Lypomasarcoma

KLYSTRON: Suatu amplifier dari gelombang micro clystrom untuk  nenggerakan ascelelator gelombang micro dengan daya rendah.

©      Energi foton yang dihasilkan = 4 Mv – 20 Mv
©      Energi elektron yang dihasilkan bervariasi = 4,6,8,12,15,20,MeV







TEKNIK RADIASI PENYINARAN

1)    Single field (lapangan radiasi tunggal ),biasa digunakan teknik FSD/SSD = 100 cm (linac),FSD/SSD = 80 cm

2)   Twofield technique (teknik dua lapangan ) terdiri dari : teknik plant pararel /’pararel oppsed field, teknik obligue teknik tangensial teknik orthogonal.FSD/SSD = 100 cm/80 cm.Fid = 100 cm (focus isocenter distance).


3)   Multiple field technique ,merupakan teknik tiga lapangan dengan wedge ataupun teknik  empat lapangan untuk teknik tersebut digunakan tknik icocenter (FID) dengan pengaturan ukuran berkas lapangan radiasidi sel pada titik tengah volume target.
Tujuan dari multiple field technique: untuk menghasilkan distribusi dosis yang terbesar pada daerah volume target, serta memperkecil distribusi dosis pada daerah sensitive atau jaringan sehat disekitarnya.

4)   Rotation technique : yaitu suatu teknik penyinaran dengan sumber radiasi bergerak kontinyu mengelilingi pasien.Teknik rotasi tersebut digunakan pada ukuran tumor yang kecil dan letaknya dibagian dalam tubuh.Untuk teknik ini dipakai besaran linier accelerator yang mempunyai energi tinggi lebih dari 10 Mv.

TEKNIK DASAR DALAM PENYINARAN/RADIOTERAPI


        I.    Stationer technique
     II.    Rotary technique

 Stationer technique =
        I.    Teknik satu lapangan, artinya menyinari dengan satu lapangan penyinaran mis, untuk tumor dipermukaan kulit, tumor yang relatif tebal.
     II.    Teknik dua lapngan, artinya meyinari dengan dua lapangan panyinaran langsung ada dua teknik = plant pararel (two opposing), tangensial.
a)    Plant pararel (2 sumbu sinar berimpit )
b)   Tangensial : kedua sumbu sinar berpotongan biasanya untuk tumor yang dibawah ,terdapat organ penting.

MULTIPLE CROSSING FIELDS (2 LAPANGAN PENYINARAN YG SALING BERPOTONGAN )
Syarat – syarat dalam penyinaran :
ü  Sudut terbentuk  antara 2 sumbu sinar ( 180 0)
ü  Pemanasan lapangan penyinaran diambil dari ketebalan yang lebih pendek.
ü  Dilengkapi dengan foto tumor untuk melibatkan lokalisasi tumor.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar