RADIOTERAPI : Suatu ilmu dibidang radiologi yg
menggunakan sinar pengion untuk pengobatan .(sinar-x,sinar -gamma, sinar
betta,sinar alfa.
Sifat
– sifat yang diperlukan untuk radioterapi:
- Biologi effect
- Penetrating effect
- Ionisasi efect
Efek
radiasi terhadap cel:
·
Efek
fisika –ionisasi cel –cel
·
Efek
kimia – lama kelamaan proses kimia – cel-cel mati
·
Proses
biologi – gangguan metabolisme – cel-cel mati
Faktor
– factor yang mempengaruhi radiosensitifitas :
(faktor
– faktor yang mempengaruhi daya tahan cel terhadap sinar pengion)
- Keadaan cel :
- Bila cel mudah berkembang (floroferasi) radiosensitifitas akan meninggi dibanding dengan cel yang tidak terbelah .
- Bila yang dideferensiasi (kemampuan cel,rendah maka radiosensitivitasnya tinggi.
- Bila kematangan cel tinggi (cel tua ) rendah maka radiosensitivitasnya tinggi. contoh: janin lebih radiosensitivitas dibanding orang dewasa.
- Asal jaringan :
- Jaringan yang sangat sensitivitas , sedikit dosis jaringan cel mati contoh : sumsum tulang belakang ,cel gonad.
- Jaringan yang cukup sensitive memerlukan dosis sedikit tinggi contoh : mucosa, cornea, tulang rawan.
- Groupe kurang sensitive, memerlukan dosis tinggi contoh : aorta, vena cava.
·
Golongan
yang sangat tahan ,contoh:jaringan ikat ,serabut saraf.
3. Faktor dari luar yang mempengaruhi
radiosensitivitas :
- Faktor O2 :cel yang banyak mengndung O2 maka sensitivitasnya tinggi
- Factor obat – obatan : yang dapat meniggalkan sensitivitas obat oyrumidine, flouro uracil obat – obatan yang menimbulkan resisten (tahan sinar) :obat – obatan group sulfatahidral.
- Hormonal :hormone thyroid,manjadikan kulit tahan sinar .
v
BEBERAPA
JENIS TUMOR MENURUT SENSITIVITAS
Sifat
- sifat tumor ganas :
v
Tumbuh
sangat cepat (floferasi tinggi)
v
Mitosis
v
Diferensiasinya
rendah
1. Tumor yang radiosenitiv:
v
Tumor
yang berasal dari jaringan retikulo endothelium contoh :lymphoma malignum
v
Tumor
yang berasal darijaringan embrional, contoh:seminoma testis,neuroblastoma,tumor
wilms.
2. Tumor yang radiorespansib (cukup sensitive)
v
Ca
kulit
v
Ulcus
rodens
3. Tumor yang redioresisten
v
Fesrosarcoma
v
Myosarcoma
v
Lypomasarcoma
KLYSTRON:
Suatu amplifier dari gelombang micro clystrom untuk nenggerakan ascelelator gelombang micro
dengan daya rendah.
©
Energi
foton yang dihasilkan = 4 Mv – 20 Mv
©
Energi
elektron yang dihasilkan bervariasi = 4,6,8,12,15,20,MeV
TEKNIK RADIASI PENYINARAN
1) Single field (lapangan radiasi
tunggal ),biasa digunakan teknik FSD/SSD = 100 cm (linac),FSD/SSD = 80 cm
2) Twofield technique (teknik dua
lapangan ) terdiri dari : teknik plant pararel /’pararel oppsed field, teknik
obligue teknik tangensial teknik orthogonal.FSD/SSD = 100 cm/80 cm.Fid = 100 cm
(focus isocenter distance).
3) Multiple field technique
,merupakan teknik tiga lapangan dengan wedge ataupun teknik empat lapangan untuk teknik tersebut
digunakan tknik icocenter (FID) dengan pengaturan ukuran berkas lapangan
radiasidi sel pada titik tengah volume target.
Tujuan dari multiple field
technique: untuk menghasilkan distribusi dosis yang terbesar pada daerah volume
target, serta memperkecil distribusi dosis pada daerah sensitive atau jaringan
sehat disekitarnya.
4) Rotation technique : yaitu suatu
teknik penyinaran dengan sumber radiasi bergerak kontinyu mengelilingi
pasien.Teknik rotasi tersebut digunakan pada ukuran tumor yang kecil dan
letaknya dibagian dalam tubuh.Untuk teknik ini dipakai besaran linier
accelerator yang mempunyai energi tinggi lebih dari 10 Mv.
TEKNIK DASAR DALAM
PENYINARAN/RADIOTERAPI
I. Stationer technique
II. Rotary technique
Stationer technique =
I. Teknik satu lapangan, artinya
menyinari dengan satu lapangan penyinaran mis, untuk tumor dipermukaan kulit,
tumor yang relatif tebal.
II. Teknik dua lapngan, artinya
meyinari dengan dua lapangan panyinaran langsung ada dua teknik = plant pararel
(two opposing), tangensial.
a)
Plant pararel (2 sumbu sinar berimpit )
b)
Tangensial : kedua sumbu sinar berpotongan biasanya untuk tumor
yang dibawah ,terdapat organ penting.
MULTIPLE
CROSSING FIELDS (2 LAPANGAN PENYINARAN YG SALING BERPOTONGAN )
Syarat
– syarat dalam penyinaran :
ü Sudut terbentuk antara 2 sumbu sinar ( 180 0)
ü Pemanasan lapangan penyinaran
diambil dari ketebalan yang lebih pendek.
ü Dilengkapi dengan foto tumor
untuk melibatkan lokalisasi tumor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar